Rabu, 14 Oktober 2020

Teks Eksplanasi Terjadinya Siang dan Malam

 Terjadinya Siang dan Malam

Setiap hari kita mengalami perputaran waktu siang dan malam. Bumi mengalami masa terang dan gelap dalam waktu tertentu. Manusia menjalankan aktivitas setiap hari pada waktu-waktu tersebut, mulai terbit hingga terbenamnya matahari. Perputaran waktu tersebut bagi manusia adalah bagian dari perjalanan hidup di Bumi. Namun, banyak manusia yang tidak mau tahu tentang proses alami terjadinya perputaran waktu tersebut. Lalu, bagaimana sebenarnya peristiwa siang dan malam bisa terjadi?

Bumi merupakan salah satu planet yang terdapat dalam tata surya. Bumi melakukan dua perputaran sekaligus, yaitu berputar mengelilingi Matahari dan berputar pada porosnya. Bumi mengelilingi Matahari dalam satu putaran memerlukan waktu 36514 hari atau kurang lebih satu tahun. Berkaitan dengan Matahari, Bumi berputar pada porosnya dalam satu putaran memerlukan waktu sekitar 24 jam. Waktu tersebut juga disebut satu hari bagi manusia. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya waktu siang dan malam di Bumi.

Selama 24 jam waktu Bumi berputar mengitari porosnya, ada kalanya sebagian wajah Bumi berhadapan dengan Matahari. Pada saat itulah bagian wajah Bumi mengalami peristiwa siang. Seiring dengan perputaran, wajah Bumi yang semula berhadapan dengan Matahari, kemudian berbalik dan membelakangi Matahari sehingga sisi wajah Bumi tersebut tidak disinari Matahari. Dengan demikian, bagian Bumi tersebut mengalami peristiwa malam.

Ada pula hal menarik pada perputaran Bumi tersebut. Manusia yang hidup di wilayah ekuator atau garis imajiner yang membelah bagian Utara dan Selatan Bumi mengalami panjang waktu siang dan malam hampir sama, yaitu rata-rata 12 jam. Berbaqai lokasi di Bumi pada umumnya disinari matahari selama 12 jam per hari. Namun, di termpat-tempat tertentu, panjang siang dan malam pada waktu tertentu di sepanjang tahun berbeda. Ada kalanya suatu tempat di bagian Utara atau Selatan garis ekuator mengalami waktu siang atau malam yang lebih panjang.

Perbedaan panjang waktu siang dan malam ini juga disebabkan berputarnya Bumi terhadap matahari (revolusi). Hal yang perlu kita ketahui adalah poros atau sumbu Bumi ternyata memiliki kemiringan 23,50 terhadap Matahari. Kemiringan poros Bumi ini tidak hanya menyebabkan waktu silang atau malam yang lebih panjang di wilayah tertentu, tetapi juga berpengaruh pada terjadinya perubahan musim (panas, dingin, gugur, dan semi) di Bumi, terutama di wilayah yang berjauhan dengan garis ekuator. Begitulah proses alamiah terjadinya siang dan malam yang selalu kita rasakan dan alami setiap hari.

 

Sumber: Mafrukhi, Sawali, Wahono. (2016). Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar